Segala
puji bagi Tuhan Yang Maha Esa,karena atas bimbingan, petunjuk, serta kemudahan
yang diberikan oleh-Nya penyusun dapat menyelesaikan tugas mata kuliah MSDM.Sehingga
tugas ini bisa selesai tepat waktu.Tugas ini sebagai wajud tanggung jawab penyusun sebagai mahasiswa.
Ucapan terimakasih juga penyusun
sampaikan kepada:
1. Ibu
Dra.Indah Listyani,MM
Sebagai
Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kadiri
2. Bapak
Ustdus Sholihin
Sebagai
Kajur Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kadiri
3. Bapak
Drs.Ruslan Somat
Sebagai
Dosen MSDM Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kadiri
Isi yang terkandung dalam tugas ini
adalah tentang mutasi pada sebuah perusahaan.Dalma makalah ini penyusun
berharap isi yag terkadung bisa bermanfaat bagi para pembaca dan bisa menambah
wawasan pengetahuan.Penyusun menyadari mahwa dala tugas ini terdapat kekurangan
dan jauh dari apa yang penyusun harapkan.Untuk itu penyusun berharap adanya
kritik dan saran demi perbaikan dalam pembuatan tugas selanjutnya,mengingat
tidak ada sesuatau yang sempurna tanpa sarana yang membangun.Dan semoga tugas
ini bisa bermanfaat bagi para pembaca.
Kediri,Februari
2015
Kelompok
7
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam perusaan yang menginginkan hasil
yang maksimal,maka perusahaan itu harus memperhatikan kesejahteraan
karyawannya.Salah satunya yaitu dengan memberikan kompensasi yang senilai
dengan apa yang dikerjakan oleh karyawan tersebut.Dimana kompensasi adalah
seluruh imbalan yang diterima atas hasil kerja karyawan tersebut pada
organisasi.Kompensasi bisa berupa fisik maupun non fisik dan harus dihitung dan
diberika kepada karyawan sesuai pengorbanan yang telah diberikannya kepada
perusahaan dimana dia bekerja.
Dalam memberikan kompensasi kepada
karyawan,perusahaan terlebih dahulu melakukan perhitungan kinerja dengan membua
sistem penilaian kinerja yang adil.Sistem tersebut umumnya berisi kriteria
penilaian setiap yang ada,misalnya mulai dari jumlah pekerjaan yang bisa
diselesaikan,kecepatan kerja,komunikasi dengan perja yang lain,pengetahuan atas
ekerjaannya dan lain sebagainya.
Dan juga para karyawan mungkin akan
menghitung-hitung kinerja dan pengorbanan dirinya dengan kompensasi yang
diterimanya.Apabila karyawan merasa tidak puas dengan kompensasi yang
didapat,maka dia dapat mencoba mencari pekerjaan yang lain yang dapat
memberinya kompensasi yang lebih baik.Hal ini cukup berbahaya bagi perusahaan
apabila pesaing direkrut menjadi karyawannya yang merasa tidakpuas dengan
kompensasi yang telah diberikan,karena dapat membritahukan rahasia perusahaan.Maka
dari itu perusahaan harus bisa memperhatikan tentang kompensasi yang baik bagi
karyawannya.
1. Apa
pengertian kompensasi?
2. Bagaimana
langkah yang harus diambil dalam menentukan kompensasi?
3. Faktor
apa saja yang mempengaruhi kompensasi?
4. Apa
saja keadilan dan kelayakan yang harus diperhatikan dalam pemberian kompensasi?
5. Asas
apa saja yang terkandung dalam kompensasi?
6. Apa
saja metode kompensasi?
1. Untuk
mengetahui pengertian kompensasi.
2. Untuk
mengetahui langkah yang harus diambil dalam menentukan kompensasi.
3. Untuk
mengetahui faktor yang mempengaruhi kompensasi.
4. Untuk
mengetahui keadilan dan kelayakan yang harus diperhatikan dalam kompensasi.
5. Untuk
mengetahui asas dan metode kompensasi.
1. Makalah
ini ditulis sebagai bentuk tanggung jawab sebagai mahasiswa.Dimana sebagai
pemenuhan tugas dan agar pengetahuan sebagai mahasiswa lebih luas serta bisa
menambah nilai dalam mata kuliah MSDM.
2. Makalah
ini juga semoga bisa bermanfaat bagi pembaca yang bisa menambah pengetahuan di
bidang MSDM.
Penulisan makalah ini hanya membatasi pembahasan
kompensasi dalam Manajemen Sumber Daya Manusia.
BAB II
KAJIAN TEORI
Kompensasi merupakan balas jasa yang
diberikan oleh organsasi/perusahaan kepada karyawan,yang dapat bersifat
finansial maupun non finansial pada periode yang tetap.Sistem kompensasi yang
naik akan mampu memberikan kepuasan bagi karyawan yang memungkinkan perusahaan
memperoleh,mempekerjakan dan mempertahankan karyawan.Bagi
organisasi/perusahaan,kompensasi memiliki arti penting karena kompensasi
mencerminkan upaya organisasi dalam mempertahankan dan meningkatkan
kesejahteraan karyawan.Apabila kompesasi tidak memadai,dapat menurunkan
prestasi kerja,motivasi kerja,dan kepuasan kerja karyawan,bahkan dapat
menyebabkan karyawan yang potensial keluar dari perusahaan.
Perusahaan dalam memberikan kompensasi
kepada para pekerja terlebih dahulu melakukan perhitungan kinerja dengan
membuat sistem penilaian kinerja yang adil.Sistem tersebut umumnya berisi
kriteria penilaian setiap pegawai yang ada.Misalnya mulai dari jumlah pekerjaan
yang bisa diselesaikan,kecepatab kerja,komunikasi dengan pekerja
lain,perilaku,pengetahuan atas pekerjaan dan lain sebagainya.Dalam penerimaan
kompensasi,karyawan mungkin akan menghitung-hitung kinerja dan pengorbanan
dirinya dengan kompensasi yang diterimanya.Apabila karyawan merasa tidak puas
dengan kompensasi yang didapat,maka dia dapat mencoba mencari pekerjaan lain
yang memberi kompensasi lebih baik.Hal itu cukup berbahaya bagi perusahaan
apabila pesaing merekrut karyawan yang merasa tidak puas tersebut karena dapat
membocorkan rahasia perusahaan.
Selain mendapat upah/gaji yang
ditetapkan oleh perusahaan, pegawai juga mendapatkan kompensasi.Jenis-jenis
kompensasi selain upah/gaji tetap adalah:
a. Pengupahan
insentif
Insentif adalah memberikan upah/gaji
berdasarkan perbedaan prestasi kerja sehingga bisa jadi dua orang yang memiliki
jabatan sama akan menerima upah yang berbeda,karena prestasinya berbeda
meskipun gaji pokoknya sama.Perbedaan tersebut merupakan tambahan upah/bonus
karena adanya kelebihan prestasi yag membedakan satu pegawai dengan yang lain.
a) Sifat
dasar insentif
Beberapa sifat dasar dalam sistem
pengupahan insentif adalah:
(a) Sistem
pembayaran agar diupayakan cukup sederhana, sehingga mudah dimengerti dan
dihitung oleh karyawan yang bersangkutan sendiri.
(b) Upah
insentif yang diterima benar-benar dapat menaikkan motivasi kerja mereka, sehingga
output dan efisiensi kerjanya juga meningkat.
(c) Pelaksanaan
pengupahan insentif hendaknya cukup cepat, sehingga karyawan yang berprestasi
lebih cepat pula merasakan nikmatnya berprestasi.
(d) Penentuan
standar kerja atau standar produksi hendaknya secermat mungkin dalam arti tidak
terlalu tinggi, sehingga tidak terjangkau oleh umumnya karyawan atau tidak terlalu
rendah, sehingga tidak terlalu mudah dicapai karyawan.
(e) Besarnya
upah normal dengan standar kerja per jam hendaknya cukup merangsang pekerja
atau karyawan untuk bekerja giat.
b) Kesulitan
sistem pengupahan insentif
Menurut Heidjrachman dalam Susilo Martoyo
(1994) terdapat delapan kesulitan dalam sistem pengupahan insentif yaitu:
(a) Alat
ukur dari berbagai prestasi karyawan belum tentu dapat berhasil dibuat secara
tepat sebagaimana diharapkan,yakni wajar dan dapat diterima.
(b) Alat
ukur dan tujuan perusahaan harus terikat erat.
(c) Data
tentang prestasi kerja karyawan harus cepat dan teratur terkumpul setiap saat
(hari,minggu,bulan).
(d) Standar
yang ditetapkan haruslah mempunyai kadar/tingkat kesulitan yang sama untuk
setipa kelompok kerja.
(e) Gaji/upah
total dari upah pokok plus bonus yang diterima haruslah konsisten diantara
berbagai kelompok pekerja yang menerima insentif dan antara kelompok yang
menerima insentif dengan yang tidak menerima insentif.
(f) Standar
prestasi haruslah disesuaikan secara periodic dengan adanya perbahan dalam
prosedur kerja.
(g) Kemungkinan
tantangan dari pihak serikat karyawan harus sudah diperhitungkan secara matang.
(h) Berbagai
reaksi karyawan terhadap sistem pengupahan insentif yang diterapkan juga harus
diantisipasi kemungkinannya.
Dengan demikian
perusahaan harus cukup cermat dan hati-hati dalam menentukan sistem pengupahan
insentif.
b. Kompensasi
pelengkap (Fringe Benefit)
Kompensasi pelengkap merupakan salah
satu bentuk pemberian kompensasi berupa penyediaan paket benefit dan
program-program pelayanan karyawan,dengan maksud pokok untuk mempertahankan
keberadaan karyawan sebagai anggota organisasi dalam jangka panjang.Kalau upah
dan gaji merupakan kompensasi langsung karena yang berkaitan dengan prestasi
kerja,maka kompensasi pelengkap merupakan kompensasi tidak langsung berkaitan
dengan prestasi kerja.Dengan perkataan lain kompensasi pelengkap adalah upaya
penciptaan kondisi dan lingkungan kerja yang menyenangkan dan tidak secara
langsung berkaitan dengan prestasi kerja.
a) Saat
ini kompensasi pelengkap berkembang pesat karena:
(a) Perubahan
sikap karyawan
(b) Tuntutan
serikat pekerja
(c) Persaingan
yang memaksa perusahaan untuk menyediakan benefit yang menarik dan menjaga karyawannya
(d) Persyaratan
yang ditetapkan pemerintah
(e) Tuntutan
kenaikan biaya hidup
b) Kompensasi
pelengkap meliputi:
(a) Tunjangan,
yang berupa: pensiun, pesangon, tunjangan kesehatan, asuransi kecelakaan kerja
(b) Pelayanan,
yang meliputi:majalah, sarana olahraga, perayaan hari raya, program sosial
lainnya
Dengan kata lain,jenis
tunjangan dan pelayanan dapat dikelompokkan menjadi:
(a) Jaminan
rasa aman karyawan (Employee Security)
(b) Gaji
dan upah yang dibayar saat karyawan tidak bekerja (Pay for time not worked)
(c) Bonus
dan penghargaan (Bonuses and Rewards)
(d) Progaram
pelayanan (Survices Program)
c) Keuntungan
yang didapat organisasi dengan pemberian kompensasi pelengkap kepada
karyawannya,yaitu:
(a) Peningkatan
semangat kerja
(b) Penurunan
turn over karyawan yang absensi
(c) Pengurangan
kelelahan
(d) Pengurangan
penagrh serikat buruh/pekerja
(e) Hubungan
masyarakat yang lebh baik
(f) Pemuasan
kebutuhan karyawan
(g) Meminimalkan
biaya kerja lembur
(h) Mengurangi
kemungkinan intervensi pemerintah
c. Keamanan
serta kesehatan karyawan
Pembinaan kesehatan karyawan atau
anggota organisasi merupakan suatu bentuk kompensasi nonfinansial yang sangat
penting dalam orgaanisasi.Keadaan aman dan sehat seorang karyawan tercermin
dalam sikap individual dan aktivitas organisasi karyawan yang bersangkutan.Semakin
baik kondisi keamanan dan kesehatan,semakin positif sumbangan mereka bagi
organisasi.Pada umumnya,perusahaan memperhatikan keamanan dan kesehatan
karyawan justru untuk memungkinkan terciptanya kondisi kerja yang lebih
baik.Hal ini penting sekali terutama bagi bagian-bagian organisasi yang
memiliki resiko kecelakaan tinggi.Biasanya tanggung jawab pembinaan keamanan
dan kesehatan karyawan tersebut terletak pada manajer operasional perusahaan
yang bersabgkutan,antara lain meliputi:
a) Pemeliharaan
peraturan-peraturan keamanan
b) Standar
kesehatan serta pencatatan dan pelaporan kecelakaan
c) Pengaturan
program-program kesehatan dan keamanan
d) Pengaturan
suhu udara dalam ruang kerja,ventilasi dan kebersihan lingkungan kerja
e) Program-program
latihan keamanan bagi karyawan
f) Pengaturan-pengaturan
pencegahan kecelakaan kerja dan sebagainya
Kesehatan karyawan yang dimaksud disini
adalah kesehatan jasmani dan rohani sedangkan keamanan adalah keadaan karyawan
yang terbebas dari rasa takut dan bebas dari segala kemungkinan kecelakaan
kerja.
Upaya memelihara keamanan dapat
dilakukan dengan:
a) Menggunakan
mesin yang dilengkapi dengan alat pengaman
b) Menggunakan
peralatan yang lebih baik
c) Mengatur
lay out pabrik dan penerangan yang sebaik mungkin
d) Lantai,tangga,dan
lereng dijaga harus bebas dari air,minyak dan oli
e) Melakukan
pemeliharaan fasilitas pabrik secara baik
f) Menggunakan
petunjuk dan peralatan keamanan beserta larangan yang dianggap perlu
g) Mendidik
para karyawan dalam hal keamanan
h) Membentuk
komite manajemen serikat pekerja untuk memecahkan masalah keamanan dan
sebagainya.
Kompensasi merupakan alat pemikat
perusahaan tehadap karyawannya,faktor penarik bagi calon karyawan dan faktor
pendorong seseorang menjadi karyawan.Dengan demikian kopensasi mempunyai fungsi
yang cukup penting dalam memperlancar jalannya perusahaan.Menurut
Martoyo(1994),fungsi kompensasi adalah:
a. Penggunaan
SDM secara lebih efisien dan lebih efektif
Kompensasi
yang tinggi pada karyawan mempunyai implikasi bahwa organisasi memperoleh
keuntungan dan mafaat maksimal dari karyawan yang bersangkutan karena besarnya
kompensasi sangat ditentukan oleh tinggi rendahnya produktivitas kerja karyawan
yang bersangkutan.Semakin banyak pegawai yang diberi kompensasi tinggi berarti
semakin banyak karyawan yang berprestasi tinggi.Banyaknya karyawan
yangberprestasi tinggi aka mengurangi pengeluaran biaya untuk kerja-kerja yang
tidak perlu(diakibatkan oleh kurang koefisien dan efektivitas krja).Dengan
demikian pemberian kompensasi dapat menjadikan penggunaan SDM secara lebih
efisien dan efektif.
b.
Mendorong stabilitas dan pertumbuhan ekonomi
Sistem
pemberian kompensasi yang baik secara langsung dapat membantu stabilitas
organisasi dan secara tidak langsung juga mendorong stabilitas dan pertumbuhan
ekonomi.Sebaliknya pemberian kompensasi yang kurang baik dapat menyebabkan
gejolak di kalangan karyawan akibat ketidakpuasan.Pada saat ketidakpuasan ini
akan menimbulkan kerawanan ekonomi.
a.
Memperoleh karyawan yang memenuhi persyaratan.
Salah satu cara untuk memperoleh karyawan yang
memenuhi persyaratan(qualified) dapat dilakukan dengan pemberian sistem
kompensasi.Sistem kompensasi yang baik merupakan faktor penarik masuknya
karyawan qualified.Dan sebaliknya apabila sistem kompensasi buruk dapat mengakibatkan
keluarnya karyawan yang qualified dari perusahaan.
b.
Mempertahankan karyawan yang ada
Keluarnya
karyawan dari perusahaan menunjukkan besarnya peranan kompensasi dalam
memprtahankan karyawan yang qualified.Sistem kompensasi yang kurang baik dengsn
iklim usaha yang kompentitif dapat menyulitkan perusahaan dalam mempertahankan
karyawan yang qualified.
c.
Menajamin keadilan
Pemberian
kompensasi yang baik juga bertujuan untuk menjamin keadilan.Dalam arti
perusahaan memberi imbalan yang sepadan untuk prestasi kerja yang diberikan
pada perusahaan
d.
Menghargai perilaku yang diinginkan
Pemberian
nilai kerja yang baik diiringi dengan pemberian kompensasi yang baik dapat
meningkatkan kesadaran karyawan bahwa perilaknya dinilai dan dihargai sehingga
karyawan akan selalu berusaha memperbaiki perilakunya.
e.
Mengendalikan biaya-biaya
Perusahaan
sering kali mengeluarkan biaya yang tidak perlu akibat rendahnya produktivitas
atau kurang efektif dan efisiennya kerja karyawan.Seringkali biaya yang tidak
perlu besarnya melebihi biaya tetap.Pemberian kompensasi yang baik,diharapkan
bisa mendorong karyawan untuk lebih produktif dan lebih efisien serta efektif
dlam bekerja sehingga perusahaan daat memperkecil biaya yang harus dikeluarkan
dan memperbesar pemasukannya.
f.
Memenuhi peraturan-peraturan legal
Komensasi
bertujuan untk memenuhi peraturan-peraturan legal seperti Upah Minimum
Rata-rata(UMR), Ketentuan Lembur, Jaminan Sosial Tenaga
Kerja(Jamsostek),Asuransi Tenaga Kerja(Astek) dan fasilitas lainnya.
Dalam hal ini,Martoyo (1994) juga
berpendapat bahwa tujuan kompensasi adalah:
a. Pemenuhan kenutuhan ekonomi karyawan
atau sebagai jaminan economic securuty bagi karyawan.
b. Mendorong agar karyawan lebih baik
dan lebih giat dalam bekerja.
c. Menunjukkan bahwa perusahaan
mengalami kemajuan.
d. Menunjukkan penghargaan dan
perlakuan adil organisasi terhadap karyawan(adanya keseimbangan antara input
yang diberikan karyawan terhadap perusahaan dan output atas besarnya imbalan
yang diberikan perusahaan).
Besarnya kompensasi yang diberikan
ditentukan oleh:
1. Harga/Nilai Pekerjaan
Penilaian
harga suatu jenis pekerjaan merupakan tindakan pertama yang akan diberikan
kepada karyawan.Penilaian harga pekerjaan dapat dilakukan dengan dua cara:
a.
Melakuka
analisis jabatan/pekerjaan.
Akan didapat informasi yang berkaitan
dengan jenis keahian yang dibutuhkan,tingkat kompeksitas pekerjaan,resiko
pekerjaan dan perilaku yang dituntut oleh pekerjaan tersebut.Yang kemudian akan
ditentukan harga pekerjaan.
b.
Melakukan
survei “harga” pekerjaan sejenis pada organisasi lain.
Harga pekerjaan ini dapat dijadikan patokan
dalam menentukan harga pekerjaan sekaligus sebagai ukuran kelayakan
kompensasi.Jika harga pekerjaan diberikan lebih rendah dari organisasi
lain,maka kecil kemungkinan organisasi tersebut mampu menarik atau
mempertahankan karyawan yang qualified.
2. Sistem Kompensasi
a. Sistem prestasi
Upah menurut
prestasi kerja sering juga disebut upah sistem hasil.Pengupahan dengan cara ini
mengaitan secara langsung antara besarnya upah dengan prestasi kerja yang
ditujukan oleh karyawan yang bersangkutan.Sedikit banyaknya upah tersebut
tergantung pada sedikit banyaknya hasil yang dicapai karyawan dalam jangka
waktu tertentu.Cara ini dapat dilakukan bila hasil kerja dapat secara
kuantitatif.
b. Sistem waktu
Besarnya
kompensasi dihitung berdasarkan standar waktu seperti
jam,hari,minggu,bulan.Besarnya upah ditentukan oleh lamanya karyawan
meaksanakan atau menyelesaikan suatu pekerjaan.Cara ini digunakan bila ada
kesulitan dalam menerapkan cara pengupahan berdasarkan prestasi.
Kelemahan
sistem waktu:
a)
Mengendornya
semangat karyawan yang produktifitasnya tinggi(diatas rata-rata).
b)
Tidak
membedakan usia,pengalaman,dan kemampuan karayawan.
c)
Kurang
mengakui prestasi kerja karyawan.
Kelebihan
sistm waktu:
a) Mencegah hl-hal yang tidak
diinginkan(pilih kasih,diskriminasi atau kompetisi yang kurang sehat).
b) Menjamin kepastian penerimaan upah
secara periodik.
c) Tidak memandnag rendah karyawan yang
cukup usia lanjut.
c. Sistem kontrak/borongan
Penetapan
besarnya upah didasarkan atas kuantitas,kualitas dan lamanya penyelesaian
pekerjaan sesuai dengan kontrak perjanjian.Dalam kontrak juga dicantumkan
ketentuan mengenai konsekuensi bila pekerjaan yang dihasilkan tidak sesuai
dengan perjanjian baik secara kuantitas,kualitas,ataupun lamanya penyelesaian
pekerjaan.Sistem ini biasanya digunakan untuk pekerjaan yang dianggap merugikan
bila dikerjakan oleh karyawan tetap/pekerjaan yang tidak mampu dikerjakan oleh
karyawan tetap.
Secara garis besar fakto yang
mempengaruhi terbagi menjadi tiga yaitu:
1. Faktor Intern Organisasi
Yang
mempengaruhi besarnya kompensasi adalah dana organisasi dan serikat pekerja.
a. Dana organisasi
Kemampuan
organisasi untuk melaksanakan kompensasi tergantung pada dana yang terhimpun
untuk keperluan tersebut.Terhimpunnya dana tentunya sebagai akibat prestasi
kerja yang telah ditujukan oleh karyawan.Makin besar prestasi kerja maka
semakin besar pula keuntungan perusahaan dimana memperbesar himpunan danauntuk
kompensasi.
b. Serikat pekerja
Para pekerja
yang tergabung dalam serikat pekerja juga dapat mempengaruhi pelaksaan atau
penetapan kompensasi dalam perusahaan.Serikat pekerja dapat jadi simbol
kekuatan pekerja dalam menuntut perbaikan nasib.
2. Faktor Pribadi Karyawan
Contoh
faktor pribadi karayawan yang mempengaruhi besarnya pemberian kompensasi
adalah:
a. Produktifitas kerja
Produktifitas
kerja yang dipengaruhi oleh prestasi kerja.Prestasi kerja memungkinkan karyawan
pada psisis dan jabatan yang sama mendapat kompensasi yang berbeda.Dimaksudkan
untuk meningkatkan prestasi kerja.
b. Posisi dan jabatan
Posisi dan
jabatan seseorang dalam organisasi menunjukkan keberadaan dan tanggung jawabnya
dalam hierarki organisasi.Semakin tinggi posisi dan jabatan seseorang semakin
tinggi tanggung jawab maka semakin tinggi juga kompensasi yang diterima.
c. Pendidikan dan pengalaman
Pagawai yang
lebih berpegalaman dan berpendidikan lebih tinggi akan dapat kompensasiyang
lebih besar.Pertimbangan ini merupakan wujud pengharagaan organisasi pada
keprofeionalan seseorang.Juga dapat memacu karyawan untuk meningkatkan
pengetahuan.
d. Jenis dan sifat pekerjaan
Pemberian
kompensasi yang berbeda selain karena pertimbangan profesionalisme pegawai juga
karena besarnya resiko dan tanggung jawab yang dipikul pegawai.Kompensasi yang
diterima pegawai yang bekerja dilapangan berbeda dengan pegawai yang bekerja di
dalam ruangan.Besarnya kompensasi sejalan dengan besarnya resiko dan tanggung
jawab yang dipikul.
3. Faktor Ekstern
a. Penawaran dan permintaan kerja
Mengacu pada
hukum ekonomi pasa bebas,kondisi dimana penawaran(supply) tenaga kerja lebih
dari permintaan(demand) akan menyebabkan rendahnya kompensasi yang diberikan.
b. Biaya hidup
Besarnya kompensasi
terutama gaji/upah harus disesuaikan dengan besarnya biaya hidup(cost of
living).Biaya hidup disini adlah baya hidup minimal,apabila kompensasi
diberikan lebih rendah dari baya hidup maka yang terjadi adalah pemiskinan
bangsa.
c. Kebijaksanaa pemerintah
Pemerintah
menentukan upah minimum,jam kerja/hari,untuk pria/wanita,pada batas umur
tertentu.Dengan peraturan tersebut pemerintah menjamin berlangsungnya proses
pemakmuran bangsa hingga dapat mencegah praktek organisasi yang dapat
memiskinkan bangsa.
d. Kondisi perekonomian nasional
Besarnya
rata-rata kompensasi yang diberikan oleh organisasi dalam suatu negara
mencrminkan kondisi perekonomian negara tersebut dan penghargaan terhadap
sumberdaya manusianya.
1. Keadilan
Dalam
pemberian kompensasi apakah itu upah,gaji,bonus atau bentuk lainnya,sangat
penting untuk diperhatikan masalah keadilan.Keadilan bukan berarti tanpa
pandang bulu,tetapi harus terkait adanya hubungan antara pengorbanan input dan
output.Pengorbanan input dalam satu jabatan ditujukan dari persyaratan yang
harus dipenuhi oleh orang yang memangku jabatan tersebut.Pegorbanan output
ditunjukkan dari upah yang diterima karyawan yang bersangkutan,dimana
didalamnya tercantum rasa keadilan yang sangat diperhatikan oleh setiap
karyawan penerima kompensasi.Bila tuntutan keadilan sudah terpenuhi maka
perusahaan ini sudah mencapai internal consistency (konsistensi internal).
2. Kelayakan
Perlu
diperhatikan pula masalah kelayakan.Dimana layak yang berkaitan dengan standar
hidup seperti kebutuhan pokok atau upah minimum sesuai dengan ketentuan
pemerintah.Yang juga dilihat dengan cara membandingkan pengupahan di perusahaan
lain.Bila kelayakan ini sudah tercapai maka perusahaan sudah mencapai external consistency
(konsistensi eksternal).
Apabila
upaya dalam perusahaan yang bersangkutan lebih rendah dari perusahaan lain maka
hal ini dapat mengakibatkan kesulitan bagi perusahaan untuk memperoleh
karyawan.Oleh karena itu untuk memenuhi kedua konsistensi terebut perlu
digunakan suatu evaluasi pekerjaan.
1. Asas adil
Asas adil
harus menjadi dasar penilaian,perlakuan,dan pemberian hadiah atau hukuman bagi
setiap karyawan.Dengan asas adil akan tercipta suasana kerja sama yang baik,disiplin,loyalitas
dan stabilitas karyawan akan lebih baik.
2. Asas layak dan wajar
Manajer
personalia diharuskan selalu memantau dan menyesuaikan kompensasi dengan
eksternal konsistensi yang sednag berlaku.Hal ini penting supaya semangat kerja
dan karyawan yang qualified tidak berhenti,serikat buruh dikurangi,dll.
1. Metode tunggal
Suatu metode
yang dalam penetapan gaji pokok hanya didasarkan atas ijazah terakhir dan
pendidikan formal yang dimiliki karyawan.
2. Metode jamak
Suatu metode
yang dalam gaji pokok didasarkan atas beberapa pertimbangan seperti
ijazah,sifat pekerjaan,pendidikan informal,bahkan hubungan keluarga ikut
menentukan besarnya gaji pokok seseorang.Jadi standar gaji pokok tidak
ada.Metode ini biasanya terdapat pada repusahaan swastayang didalamnya masih
sering terdapat diskriminasi.
BAB III
PEMBAHASAN
Kompensasi
adalah balas jasa yang diberikan pada karyawan perusahaan yang dapat bersifat
finansial atau non finansial.Bagi perusahaan kompensasi berperan penting karena
kompensasi mencerminkan upaya perusahaan dalam mensejahterakan para
karyawannya.Apabila kompensasi tidak memadai hal ini dapat menurunkan prestasi
kerja bahkan dapat menyebabkan karyawan yang potensial keluar dari perusahaan.
Disini
pemberian kompensasi juga perlu diperhatikan tentang kinerja karyawan dengan
membuat sistem kinerja yang adil.Yang pada umumnya sistem ini berisi tentang
kriteria penilaian pada setiap karyawan.Dimana kriteria penilaian dilihat dari
jumlah pekerjaan yang terselesaikan,kecepatan kerja,komunikasi dengan karyawan
lain,perilaku karyawan,pengetahuan karyawan tetang bidang pekerjaan yag
dikerjakan dan lain sebagainya.
Karyawan
yang menerima kompensasi,biasanya juga menghitung kinerja dan pengorbanan yang
diberikan dengan apa yang diterima sudah sesuai atau belum.Apabila karyawan
merasa apa yang diterimanya kurang sesuai dengan pengorbanannya,maka karyawan
bisa mencari pekerjaan lain yang bisa memberinya kompensasi yang lebih baik.Hal
seperti ini cukup berbahaya bagi perusahaan.Oleh karena itu perusahaan harus
lebih bisa memerhatikan kompensasi yang seharusnya diberikan.
Setelah
mengetehui pengertian kompensasi,ada beberapa jenis kompensasi diantaranya:
1. Pengupahan
Insentif
Memberikan upah berdasarkan
perbedaan prestasi kerja sehingga bisa jadi dua orang yang memiliki jabatan
yang sama tetapi kompensasi yang diterimanya berbeda meski gaji pokoknya sama.
2. Keamanan
Serta Kesehatan Karyawan
Kesehatan dan keamanan karyawan
merupakan kompensasi non finansial yang sangat penting dalam
perusahaan.Keamanan dan kesehatan karyawan terlihat pada sikap individual dan
aktivitas organisasi karyawan yang bersangkutan.Semakin baik kondisi keamanan
dan kesehatan maka semakin bagus kinerja karyawan.Dimana tanggung jawab ini terletak
pada manajer operasional perusahaan.
Kompensasi
merupakan pemikat karyawan yang memiliki fungsi penting bagi perusahaan.Menurut
Martoyo (1994) fungsi kompensasi adalah penggunaan SDM yang efisien dan efektif,semakin
banyak karyawan yang diberi kompensasi tinggi maka mencerminkan bahwa
perusahaan itu memiliki karyawan yang berprestasi dan meminimalkan pengeluaran
perusahaan untuk hal yang tidak diperlukan.Dengan demikian maka penggunaan SDM
akan lebih efisien dan efektif.Serta fungsi lainnya adalah mendorong stabilitas
dan pertumbuhan ekonomi,dimana pemberian kompensasi yang baik secara langsung
bisa membantu stabilitas perusahaan dan mendorong pertumbuhan ekonomi pada
suatu perusahaan.
Perusahaan
yang memberikan kompensasi pada karyawannya semata-mata untuk memenuhi
kebutuhan perusahaan diantaranya memperoleh karyawan yang memenuhi
persyaratan,mempertahankan karyawan potensial yang ada,menjamin keadialan
karyawan yang berprestasi,menghargai perilaku karyawan sehingga karyawan bisa lebih
menjaga dan berperilaku lebih baik,mengendalikan biaya perusahaan yang
terkadang keluar biaya yang tidak diperlukan,dan juga kompensasi memenuhi
peraturan legal seperti UMR,Jamsostek,Astek dan lain sebagainya.
Kompensasi
yang diberikan pada karyawan ditentukan oleh harga/nilai pekerjaan. Sedangkan
penilaia tersebut dilakukan dengan melakukan analisis jabatan pekerjaan,dan
survei harga pekerjaan yang sejenis pada perusahaan lain.Penentu lainnya
dilihat dari sistem kompensasi yang terbagi menjadi sistem prestasi atau sistem
hasil yang diterim menurut pekerjaan yang dihasilkan,sistem waktu yang dihitung
berdasarkan waku yang terpakai untuk menyelesaikan pekerjaannya,dan sistem
kontrak/borongan yang didasarkan atas kuantitas,kualitas dan waktu yang
terpakai dalam bekerja
Ada 3 faktor yang mempengaruhi
pemberian kompensasi,yaitu:
1. Faktor
internal organisasi yang mempengaruhi adalah dana organisasi dan serikat
pekerja.
2. Faktor
pribadi karyawan yang mempengaruhi adalah produktivitas kerja,posisi
jabatan,pendidikan dan pengalaman serta jenis dan sifat pekerjanaan yang
dilakukan karyawan.
3. Faktor
ekstern yang ditentukan juga berdasarkan penawaran dan permintaan kerja,biaya
hidup karyawan,kebijakan pemerintah dan kondisi perekonomian nasional.
1. Metode
tunggal
Metode yang penetapan gaji pokok
hanya berdasarkan atas ijazah terakhir dan pendidikan formal yang dimiliki.
2. Metode jamak
Metode ini tidak ada gaji
pokok,karena gaji pokok yang diberikan berdasarkan atas beberapa pertimbangan
seperti ijazah,sifat pekerjaan,pendidikan informal dan bahkan hubungan
keluarga.Dan metode ini biasanya terdapat pada perusahaan swasta yang masih
sering terdapat diskriminasi.
1. Suplai dan
permintaan tenaga kerja
Ada beberapa jenis pekerjaan yang
harus dibayar lebih tinggi daripada yang ditunjukkan oleh nilai relatifnya
karena desakan kondisis pasar.
2. Produktivitas
Perusahaan yang harus memperoleh
laba untuk menjaga kelangsungan hidup dan tumbuh.Tanpa hal ini,perusahaan tidak
akan bisa bersaing lagi.Oleh karena itu,perusahaan tidak dapat membayar para
karyawan melebihi kontribusi mereka kepada perusahaan melalui produktivitas
mereka.
3. Kesediaan
untuk membayar
Bukan merupakan pernyataan yang
berlebihan bahwa perusahaan sebenarnya ingin membayar kompensasi secara adil
dan layak.Oleh karenanya perusahaan merasa karyawan juga harus melakuka
pekerjaan sesuai denganupah yang mereka terima.Dan manajemen perlu mendorong
karyawan untuk meningkatkan produktivitas mereka agar kompensasi yang lebih
tinggi bisa dibayarkan.
4. Berbagai
kebijakan pengupahan dan penggajian
Kebijakan umum yang dilakukan
perusahaan adalah memberi kenaikan upah yang sama besar pada karyawan.
5. Kendala-kendala
pemerintah
Tekanan pemerintah dengan segala
peraturan mempengaruhi penetapan kopensasi.Peraturan upah minimum,upah kerja
lembur,dan pemnatasan umur untuk tenaga kerja anak-anak yang merupakan contoh
kendala kebijakan kompensasi yang berasal dari pemerintah.
BAB IV
PENUTUP
Kompensasi dalam perusahaan sangat berperan
penting.Karena kompensasi juga akan mempengaruhi kinerja karyawan yang bekerja
dalam perusahaan tersebut.Kompensasi yang baik akan memberi kepuasan bagi
karyawan dan yang akan memungkinkan perusahaan mempertahankan
karyawannya.Kompensasi yang diterapkan perusahaan akan berarti penting karena
kompensasi juga mencerminkan usaha perusahaan dalam mempertahankan karyawan dan
usaha dalam mensejahterakan karyawan.Apabila kompensasi dianggap karyawna tidak
memuaskan ataupun tidak sebanding dengan apa yang telah dikerjakannya maka bisa
menurunkan produktivitas,prestasi kerja,motivasikerja,bahkan bisa menyebabkan
karyawan yang berpotensi akan keluar dari perusahaan.Yang nantinya juga akan
membahayakan perusahaan itu sendiri,dengan karyawan itu akan memberitahukan
selukbeluk perusahaan yang ditinggalkannya.
Kompensasi yang diberikan perusahaan memang mungkin
akan berpengaruh dalam keuangan perusahaan,tetapi dalam jangka panjang
perusahaan nanti akan menambah keuangan perusahaan karena kinerja karyawan yang
selalu bagus dan keuangan yang dikeluarkan akan lebih efektif dan efisien.Jadi
pemberian kompensasi yang baik diharapkan bisa mendorong karyawan untuk lebih
produktif dan efisien sehingga akan bisa lebih mengendalikan biaya yang harus
dikeluarkan perusahaan dan memperbesar pemasukannya.


