KATA PENGANTAR
Segala
puji bagi Tuhan Yang Maha Esa,karena atas bimbingan, petunjuk, serta kemudahan
yang diberikan oleh-Nya kami bisa menyelesaikan tugas mata kuliah menejemen pemasaran
internasional.Sehingga tugas ini bisa terselesaikan tepat waktu.Tugas ini
sebagai wujud tanggung jawab kami sebagai mahasiswa.
Kami mengucapkan banyak terimakasih
kepada:
1. Ibu
Dra.Indah Listyani,MM.
Sebagai
Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kadiri
2. Bapak
Ustadus Solihin,SE.,MM.
Sebagai
Kajur Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kadiri
3. Bapak
Bayu Pramutoko,SE.,MM.
Sebagai
Dosen Manajemen Pemasaran Internasional Fakultas Ekonomi Universitas Islam
Kadiri
Isi yang terkandung dalam tugas ini
adalah tentang lingkungan politik dalam pemasaran internasional.Dalam makalah
ini terdapatpembahasan resiko-resiko apa saja yang bisa berpengaruh dalam
lingkungan politik pemasaran internasional beserta tahap-tahp resiko politik.
Kami harapkan makalah ini bisa
bermanfaat bagi pembaca dan penyusun.Dimana pembaca bisa menambah wawasan
pengetahuan dan penyusun bisa memenuhi nilai tugas yang sesuai dengan
harapan.Kami menyadari bahwa didalam tugas ini terdapat kekurangan.Untuk itu
kami berharap adanya kritik dan saran demi perbaikan dalam pembuatan tugas
selanjutnya.
Kediri,April
2015
Kelompok
2
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Stabilitas politik merupakan salah satu variabel
penting bagi perusahaan ketika mempertimbangkan perluasan pasar luar
negeri.Lingkungan politik memuat peristiwa-peristiwa yang beranekaragam seperti
masalah-masalah sipil (konflik),aksi terus menentang bisnis,konflik antar
negara di kawasan tertentu.
Keputusan pemasaran dalam konteks internasional
sangat dipengaruhi oleh prospektif politik kedua negara (negara sendiri atau
negara lain).Pemerintah bernagai negara di dunia membantu industri dalam
negerinya dengan memperkuat daya saing mereka melalui kebijakan fiscal dan
moneter dengan beranekaragam.Dukungan politik yang demikian dapat memainkan
peranan penting dalam mencari pasar luar negeri.
1. Bagaimana
penjelasan tentang lingkungan politik dalam manajemen pemasaran internasional?
2. Resiko
apa saja yang perlu diantisipasi dalam lingkungan politik luar negeri?
3. Bagaimana
cara meminimumkan resiko yang mungkin timbul dalam perusahaan global?
4. Masalah
politik yang bagaimana yang bisa mempengaruhi pemasaran internasional?
5. Model
politik apa yang harus diterapkan dalam pemasaran internasional pada negara
sasarannya?
1. Mengetahui
tentang manajemen pemasaran internasional dalam lingkungan politik.
2. Mengetahui
resiko yang mungkin timbul dalam lingkungan politik pemasaran internasional.
3. Mengetahui
cara meminimumkan resiko yang timbul dalam pemasaran internasional.
4. Mengetahui
masalah-masalah yang berpengaruh dalam pemasaran internasional.
5. Mengetahui
model-model politik yang digunakan negara sasaran dalam pemasaran
internasional.
1. Untuk
memenuhi tugas manajemen pemasaran internasional agar terpenuhi nilai yang
diharapkan.
2. Bisa
menjadi referensi mahasiswa agar lebih memahami tentang pemasaran internasional
dalam lingkugan politik.
Penulisan makalah ini hanya membatasi pembahasan
tentang pemasaran internasional dalam lingkungan politik.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Lingkungan
Politik
Lingkungan politik sangat
berpengaruh dalam setiap perusahaan global.Baik yang dipengaruhi oleh
lingkungan politik negara asal atau negara tujuan pemasarannya.Lingkungan
politik yang ideal bagi perusahaan adalah pemerintah yang stabil dan
barsahabat.Tapi dalam dunia nyata itu semua memiliki hambatan karena adanya
sejumlah peristiwa yang diantaranya adalah:
1. Terjadi
perubahan radikal dalam pemerintah,dimana partai politik yang berkuasa
memilkiki filosofi yan berbeda dengan pendahulunya.
2. Pemerintah
merespon tekanan-tekanan dari kaum nasional dan self-interest groups.
3. Melemahnya
kondisi ekonomi mendorong emerintah untuk menarik kembali komitmen dagangnya.
4. Meningkatnya
bisa terhadap investasi asing.
Maka dari itu setiap perusahaan global
perlu menilai dan mengantisipasi setiap resiko politik yang bisa mempengaruhi
kelangsungan bisnisnya.
Resiko politik dapat diklasifikasikan menjadi empat
macam,yaitu:
1. Resiko
ketidakstabilan umum (general instability risk)
Resiko yang berkaitan
dengan ketidakpastian terhadap kelangsungan hidup (masa depan) dari sistem
politik negara tujuan.Bentuknya bisa meliputi revolusi dan agresi internal.
2. Resiko
ekspropriasi (expropriation risk)
Resik yang berkaitan
dengan kemungkinan bahwa pemerintah Negara tujuan yang akan mengambil tindakan-tindakan
tertentu (pembatalan kontrak, eksplorasi, konfoskasi, nasionalisasi, maupun domestikasi)
untuk membatasi kepemilikan asing dan mengendalikan cabang perusahaan asing
negara tujuan.
3. Resiko
operasi (operation risk)
Resiko yang muncul
karena adanya ketadakpastian bahwa pemerintah Negara tujuan aka n memaksa atau
menghambat operasi bisnis peruasahaan asing dalam segala aspek (produksi, keuangan,
dan pemasaran).Bentuk resiko operasi meliputi:
a. Pembatasan
impor (import restrication)
Pembatasan selektif
terhadap impor bahan mentah,mesin,dan komponen tertentu dengan tujuan
melindungi dan mengembangkan industry lokal.
b. Aturan
kandungan lokal (local content regilation)
Ketentuan mengenai
prasyarat minimum kandungan lokal yang harus dipenuhi oleh suatu produk yang
dijual di suatu Negara.Aturan ini terutama berlaku untuk perusahaan asing yang
merakit produk dari komponen impor.
c. Pengendalian
pasar (market control)
Usaha pemerintah lokal
untuk menentukan kendali guna mencegah perusahaan asing untuk masuk dalam pasar
tertentu.
d. Persyaratan
ekspor (export requirement)
Aturan menyangkut
prosedur dan ketentuan yang berkaitan dengan ekspor produk.
e. Pengendalian
pajak (tax control)
Penetapan pajak yang
besar dan tidak konfensional terhadap perusahaan asing (terutama perusahaan
sukses).
f. Pengendalian
harga (price control)
Mengendalikan harga
produk esensial (obat-obatan, makanan, bensin, gula dan mobil) selama periode
inflansi.
g. Pembatasan
tenaga kerja (labour restriction)
Pemberlakuan ketentuan
yang melindungi hak karyawan lokal (pelarangan PHK,pembagian laba,dan fasilitas
khusus lainnya).
4. Resiko
keuangan (financial risk)
Kemungkinan pemerintah Negara
tujuan membatasi atau menghambat kemampuan cabang perusahaan asing ntuk
menstransfer pembayaran, modal atau laba keperusahaan induknya.Bentuk utama
resiko perusahaan adalah exchange control, yaitu pembatasan terhadap pembayaran
atau pengiriman uang dari negara tujuan pemasaran (house country) yang
menggunakan hard currency.Pengendalian ini terutama dilakukan oleh negara-negara
brkembang yang mengalami kesulitan dalam neraca perdagangannya.
Analisis resiko politik berkaitan dengan
antisipasi ketidakstabilan polotik (political instability). Ketidakstabilan
politik merupakan probabilitas terjadinya/peristiwa politik yang sifatnya tidak menentu (irregular). Biasanya
ketidakstabilan politik dianalisis atas dasar 4 asumsi pokok: (1) kejadian
politik masa lalu bisa digunakan untuk memprediksi kejadian politik masa
mendatang; (2) deprivasi ekonomi bisa mengindikasi ketidakstabilan politik; (3)
kekuasaan (power) mempengaruhi hasil politik;dan (4) perubahan terjadi dalam
masa-masa transisi.
Analisis
resiko politik meliputi tiga tahap,yaitu:
1. Tahap
pertama
a. Menentukan
isu-isu kritis yang relevan dengan perusahaan
b. Menilai
derajat kepentinagn relative isu-isu tersebut
2. Tahap
kedua
a. Menentukan
kejadan-kejadian politik yang relevan
b. Menetukan
probabilitas terjadinya kejadian-kejadian tersebut
c. Menentukan
hubungan kausal (sebab-akibat) dari berbagai peristiwa atau kejadian tersebut
d. Menilaikemampuan
dan kesediaan pemerintah untuk merespon berbagai peristiwa tersebut
3. Tahap
ketiga
a. Menentukan
dampak awal dari skenario-skenario yang mungkin terjadi
b. Menentukan
respon-respon yag mungkin atas dampak awal tersebut
Untuk meminimumkan resiko politik,ada beberapa
strategi yang bisa diterapkan oleh perusahaan-perusahaan global (Budiarto &
Tjiptono 1997),diantaranya:
1. Merangsang
pertumbuhan ekonomi lokal (host country)
Dengan menyesuaikan
aktivitas bisnis perusahaan dengan kepentingan ekonomi host country.Atau
menggunakan sumber pasokan bahan baku lokal,menggunakan sub-kontraktor
lokal,meningkatkan kandungan lokal sebagai komponen produk yang
dihasilkan,melakukan investasi fasilitas produk di host country,dan berusaha
membina perusahaan lokal agar menjadi export-oriented company.
2. Memperkerjakan
pekerja lokal
Ketenagakerjaan dan
pengangguran sangat sensitif diberbagai negara berkembang,karenanya perusahaan
global bisa memiliki kedudukan yang politis apabila bisa menyerap tenaga kerja
lokal yang besar.Diamana tenaga kerja lokal tidak hanya sebagai tenaga kerja
operasional,tetapi juga perlu dipertimbangkan pemberian jabatan
manajerial.Dengan demikian,stategi otomatis penuh tidak tepat diterapkan dalam
negara berkembang,namun lebih baik menggunakan semi otomatisasi.
3. Membagi
kepemilikan
Dalam hal kepemilikan
atas perusahaan sebaiknya diupayakan untuk membagi kepemilikan dengan cara
mengubah bentuk perusahaan dari perusahaan privat menjadi perusahaan pubic atau
dengan mengubah perusahaan asing menjadi perusahaan lokal.Dan bisa dengan cara
melakukan joint venture (perusahaan lokal maupun perusahaan asing dari Negara
lain),atau valuntary (planned) domestication dengan cara sebagai berikut:
a. Pengalihan
bisnis secara bertahap
b. Pengembangan
kader personalia domestic
c. Intregrasi
usaha lokal dengan jaringan pemasaran dunia
d. Penggunaan
pemasok lokal sebagai mitra usaha
4. Menerapkan
political neutrality
Sedapat mungkin
perusahaan global jangan terlibat masalah-masalah politik,baik antar kelompok
atau antar negara.
5. Lisensi
Digunakan apabila
perusahaan mengalami resiko politik yang sulit,maka cara yang efektif adalah
lisensi.
6. Melakukan
lobbying
Setiap perusahaan
memiliki tujuan masing-masing,untuk dapat mencapainya ,perusahaan perlu
melakukan lobbying secara halus (diam-diam) untuk menghindari masalah politik
baik terhadap pemerintahnnya atau terhadap pemerintah host country.
7. Mengantisipasi
resiko politik
Resiko politik bisa
diantisipasi dengan cara ebagai berikut:
a. Asuransi
resiko politik
b. Pengembangan
rencana kontigensi
c. Membentuk
database mengenai kejadian-kejadian politik masa lalu pada setiap Negara yang
dimasuki perusahaan
d. Menginterprestasikan
data yang diperoleh dari jaringan intelegen
8. Menghindari
bidang usaha yang berkaitan dengan produk yang sensitif secara politik
a. Produk
kritis dalam politik
b. Produk
industri dasar
c. Produk
yang secara ekonomi dan sosial sangat essensial
d. Produk
industri pertanian
e. Produk
pertahanan nasional
f. Jasa
murni
g. Produk
berbahaya
h. Produk
yang dilindungi
Adapun
sumber-sumber masalah politik yang mempengaruhi pemasaran internasional adalah:
1. Kedaulatan
politik (political sovereighty)
Mengacu pada hasrat
suatu negara untuk menunjukkan kekuasaannya atas bisnis asing dengan berbagai
sanksi-sanksi yang bersifat tetap dan evolusioner,sehingga dapat diperkirakan.
2. Konflik
politik
Konfli politik seperti
kerusuhan (turnmoil),perang saudara (internal a war),persekongkolan
(conspirasi).Konflik politik dapat mempengaruhi atau tidak mempengaruhi
perdagangan.Adakalanya perubahan politik membawa iklim perdagangan yang lebih
baik.Resiko politik dan konflik politik di suatu negara mungkin menyebabkan
kondisi yang tidak stabil,tetapi situasi itu belum tentu merupakan hasil dari
konflik politik.
Konflik politik dapat mempengaruhi bisnis baik
secara langsung (direct effect) maupun pengaruh yang tidak langsung (indirec
effect).Adapun pengaruh langsung seperti kekerasan dengan penculikan harta
benda perusahaan,pemogokan buruh dan sebagainya.Sedangkan pengaruh tidak
langsung yaitu terjadinya perubahan dalam kebijakan pemerintah dengan kata
lain,konflik politik meyebabkan beberapa perusahaan dalam prospektif ekonomi
baik yang dilakukan oleh pemerintah yang sedang berkuasa atau tang baru
berkuasa.
Dalam konflik politik,campur tangan politik
(political intervention) merupakan suatu kebijakan pemerintah negara setempat
untuk memaksa perubahan dalam operasi,kebijakan dan strategi perusahaan
asing.Campur tangan tersebut bisa bermacam-macam mulai dari beberapa usaha
pengendalian sampai pada pengambilalihan secara lengkap.Besarnya campur tangan
tersebut beranekaragam sesuai dengan bisnis perusahaan dan sifat campur tangan
berbentuk pengambilalihan(expropriation), domestikasi(domestication),
pengendalian pertukaran(exchange control), pembatasan impor(import
restication), pengendalian pasar(market control), dan masalah
perburuhan(laborproblem).
Selain faktor diatas,dalam pemasaran internasional
perlu juga mengenal model politik yang diterapkan pada negara sasaran.Beberapa
model politik yaitu:
1. Model
politik internasional negara sentris (state centric international politic
model)
Berasumsi bahwa
pemerintah suatu negara bertujuan mencari kekuasaan dan status dalam hubungan
dengan negara lain,tujuan kompetisi dan desentralisasi sistem politik
internasional pemerintah tersebut menggunakan semua sumberdaya internasionalnya
untuk mencapai tujuan-tujuan internasional.
2. Model
politik nasional pluralistik (pluralistic national politics model)
Mengasumsikan bahwa
pemerintah suatu negara cepat tanggap terhadap pertentangan
kepentingan-kepentingan dalam suatu sistem politik.
3. Model
perilaku politik organisasional birokratis (bureaucratic organicational politic
bahavior model)
Mengasumsikan bahwa
tindakan pemerintah suatu negara adalah akibat dari suatu proses organisasional
dalam birokrasi pemerintah.
4. Model
politik transnasional (transnational politic model)
Menekankan pada meningkatnya peran
penting yang dimainkan dalam politik dunia oleh organisasi-organisasi
pemerintah nasional.
BAB III
PEMBAHASAN
Setiap perusahaan yang
beroperasi baik itu perusahaan domestik atau internasional,besar ataupun kecil
pasti harus mempertimbangkan pengaruh lingkungan politik yang mempengaruhi
usahanya. Dalam lingkungan politik yang ideal adalah perusahaan yang
pemerintahannya stabil dan ideal. Karena setiap bisnis asing yang di nilai
berdasarkan standart variasi seperti stabilitas dan keramahan pemerintah dalam
setiap negara. Tapi kenyataannya ada hambatan dalam menjalankannya,yang
diantaranya terjadi perubahan dalam pmerintahan,tekanan dari kaum nasional dan
self interest groups,melemahnya kondisi ekonomi,dan meningkatnya terhadap
investasi asing.Maka dari itu setiap perusahaan global harus menilai dan
mengantisipasi setiap resiko politik yang bisa mempengaruhi kelangsungan
bisnisnya.
Pemerintah dalam negeri
atau luar negeri akan merespon permasalahan yang muncul dalam permasalahan
internasional. Dan hukum internasional juga mengakui atas hak kedaulatan bangsa
untuk memberi izin atau tidak untuk melakukan bisnis internasional tersebut.
Dalam pemasaran
internasional pasti ada resiko poltik yang timbul karenanya setiap perusahaan
perlu mengantisipasi adanya resiko tersebut. Secara garis besar resiko politik
dapat diklasifikasikan menjadi empat yaitu:
1. Resiko
ketidakstabilan umum
Yang berkaitan dengan ketidakpastian
terhadap kelangsungan hidupdari sistem negara tujuan.
2. Resiko
ekspropriasi
Berkaitan dengan pemerintah negara
tujuan yang kemungkinan akan membatasi kepemilikan dan pengendalian cabang
perusahaan asing negara tujuan.
3. Resiko
operasi
Muncul karena ketidakpastian pemerintah
negara tujuan yang menghambat operasi bisnis perusahaan asing dalam segala
aspek.
4. Resiko
keuangan
Kemungkinan pemerintah membatasi atau
menghambat kemampuan cabang perusahaan asing untuk mentransfer
pembayaran,modal,atau laba ke perusahaan induk.
Untuk membantu manajemen mengidentifikasi
kejadian-kejadian politik yang mempengaruhi keputusan bisnis internasional
sekarang dan masa depan maka diperlukan penilaian resiko. Dimana penilaian
resiko digunakan untuk memperkirakan tingkat resiko yang dipikul oleh
perusahaan pada saat melakukan investasi dan membantu menentukan jumlah resiko
yang diterima perusahaan.
Misalkan pada masa
perpindahan era orde baru ke reformasi di Indonesia,terjadi ketidakstabilan
keadaan politik yang juga akan mempengaruhi ketidakstabilan keamanan. Banyak
perusahaan yang gulung tikar karena huru-hara di berbagai daerah. Para investor
memindahkan investasi dari Indonesia ke Negara lain yang diramalkan keadaan
politisnya lebih stabil. Dan ini membuktikan bahwa lingkungan politik suatu
negara sangat mempengaruhi sektor pemasaran internasional.
Perusahaan yang tidak
langsung mengendalikan lingkungan politik bisa mengambil tindakan untuk
mengurangi tingginya kerentanan terhadap resiko yang ditimbulkan politik.
Perusahaan harus mengelola urusan eksternal di pasar asing untuk memastikan
bahwa pemerintah menyadari kontribusi kepada ekonomi,sosial dan perkembangan
manusia di Negara tersebut.
Selain itu banyak
perusahaan yang berusaha keras memberi manfaat kepada Negara melalui program
sosial mereka,yang juga akan memperbaiki citra perusahaannya. Ataupun juga
perusahaan bisa menggunakan strategi lainnya untuk meminimalkan kerentanan dan
resiko politik. Seperti kerjasama yang bisa dilakukan perusahaan lokal atau
negara lain,pengembangan bisnis investasi dengan melibatkan beberapa investor
dalam membiayai investasi di negara tuan rumah,pemberian lisensi teknologi
dengan imbalan tertentu,domestik terencana yang bisa menguntungkan,tawar
menawar politis untuk menghindari potenti resiko politis,penyuapan politis
dengan membayar mereka yang berkuasa yang nantinya akan beresiko pada jangka
panjang,dan dorongan pemerintah dalam hal investasi yang diarahkan pada tujuan
ekonomi.
BAB IV
PENUTUP
Dari
pembahasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa lingungan politik sangat
berpengaruh dalam pemasaran internasional. Yang dimana juga harus diperhatikan
resiko-resiko yang mungkin akan timbul dan menghambat pemasaran internasional
nantinya. Resiko-resiko politik tersebut diantaranya:
1. Resiko
ketidakstabilan umum
2. Resiko
ekspropriasi
3. Resiko
operasi
4. Resiko
keuangan
Dimana
resiko tersebut bisa dianalisis atas dasar empat asumsi yaitu:
1. Kejadian
politik masa lalu
2. Deprivasi
ekonomi
3. Kekuasaan
yang mempengaruhi hasil politik
4. Perubahan
yang terjadi dalam masa transisi
Tetapi
juga resiko politik bisa diminimumkan dengan cara:
1. Merangsang
pertumbuhan ekonomi lokal
2. Memperkerjakan
tenaga kerja lokal
3. Membagi
kepemilikan perusahaan
4. Menerapkan
political neutrality
5. Pemberian
lisensi
6. Melakukan
lobbying
7. Mengantisipasi
resiko politik
8. Menghindari
bidang usaha yang berkaitan dengan produk sensitif secara politik
DAFTAR PUSTAKA
Pramutoko,Bayu
(2014);Manajemen Pemasaran Internasional.Penerbit Jenggala Pustaka
Utama,Surabaya